
PENDAHULUAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
​
Larutan terdiri atas dua komponen yaitu zat terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut adalah komponen yang jumlahnya sedikit dalam sebuah larutan. Zat pelarut atau lebih sering disebut sebagai pelarut merupakan komponen yang memiliki komposisi paling banyak dalam sebuah larutan/ yang paling menentukan sifat larutan. Interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat digambarkan sebagai berikut.
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
Keterangan : butiran berwarna biru merupakan partikel pelarut sedangkan butiran berwarna merah merupakan partikel zat terlarut.
Apabila satu sendok makan gula dilarutkan ke dalam satu gelas air dan diaduk hingga menjadi larutan gula, maka gula tersebut dinamakan zat terlarut sedangkan air merupakan pelarut. Penjelasan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
Untuk memahami sifat koligatif larutan, diperlukan besaran yang menyatakan jumlah zat terlarut yaitu konsentrasi larutan. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam molalitas (m), fraksi mol (X), molaritas (M), dan kadar (%). Konsentrasi yang berkaitan erat dengan sifat koligatif larutan yaitu molalitas (m) fan fraksi mol (X).
​
1. Molalitas
Didefinisikan sebagai banyak mol terlarut yang dilarutkan dalam satu kilogram (1.000 gram) pelarut. Misalkan jika 2 mol garam dapur (NaCl) dilarutkan dalam 1.000 gram air maka molalitas larutan garam tersebut adalah 2 molal.
Secara matematis pernyataan tersebut dinyatakan seperti berikut :
Keterangan : m = molalitas (mol/kg)
n = mol zat terlarut (mol)
p = massa pelarut (kg)
mter = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif (gram/mol)
Mpel = massa pelarut (gram)
2. Fraksi Mol
Didefinisikan sebagai perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan.
​
X = mol suatu zat : mol seluruh zat
​
Keterangan :
Xter = fraksi mol zat terlarut
Xpel = fraksi mol pelarut
nter = mol zat terlarut
npel = mol pelarut
​
3. ​Molaritas (M)
Didefinisikan sebagai jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
​
​
​
​
​
​
4. Presentase (%)
Didefinisikan sebagai jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan.
​
Sifat-sifat larutan, seperti rasa dan warna, bergantung pada jenis zat terlarut. Larutan gula mempunyai rasa manis, sementara larutan cuka mempunyai rasa asam. Tingkat kemanisan atau keasaan larutan tersebut bergantung pada konsentrasi atau kepekatannya. Larutan gula yang pekat tentu lebih manis daripada larutan gula yang encer, demikian juga halnya dengan rasa larutan cuka, semakin pekat larutannya, akan semakin asam rasanya.
​
​
​
​
​
​
​
​





