





​
sifat koligatif larutan elektrolit
Larutan NaCl 0,01 molal mempunyai penurunan titik beku sebesar 0,0359oC. Nilai ini hampir dua kali lebih besar (tepatnya 1,93 kali lebih besar) daripada penurunan titik beku larutan urea 0,01 molal. Mengapa bisa berbeda?
​
Telah dijelaskan bahwa sifat koligatif larutan bergantung pada konsentrasi partikel dalam larutan dan tidak bergantung pada jenisnya, apakah partikel itu berupa molekul, atom, atau ion. Sebagaimaa telah diketahui, zat elektrolit sebagian satau seluruhnya teruarai menjadi ion-ion. Jadi, untuk konsentrasi yang sama, larutan elektrolit mengandung jumlah partikel lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Oleh karena itu, larutan elektrolit mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada sifat koliggatif larutan nonelektrolit.
​
​
​
​
​
​
​
Perbandingan antara nilai sifat koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit dengan nilai sifat koligatif yang diharapkan dari suatu larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama disebut faktor Van’t Hoff dan dinyatakan dengan lambang i. Nilai i untuk NaCl 0,01 molal dapat dihitung sebagai berikut.
Nilai i NaCl 0,01 molal
​
​
​
​
​
​
Satu mol zat nonelektrolit dalam larutan mengahasilkan satu mol (6,02 X 10^23 butir) partikel. Sebaliknya, satu mol elektrolit tipe ion seperti NaCl terdiri atas satu mol ion Na+ dan satu mol Cl-.
Satu mol K2SO4 terdiri atas 2 mol ion K+ dan satu mol ion (SO4)2-. Secara teoritis, larutan NaCl memiliki penurunan titik beku dua kali lebih besar daripada larutan urea karena mempunyai nilai i = 2, sedangkan larutan K2SO4 tiga kali lebih besar (i = 3).
​
​
​
​
​
​
​
Nilai i dari elektrolit tipe kovalen ternyata lebih bervariasi, bergantung pada kekuatan elektrolit itu. Elektrolit lemah memiliki nilai i mendekati satu, sedangkan elektrolit kuat memiliki nilai i mendekati nilai teoritisnya.
Hubungan i dengan persen ionisasi (derajat ionisasi) adalah sebagai berikut
​
i = 1 + (n-1) α
dengan α = derajat ionisasi elektrolit; n = jumlah ion yang dapat dihasilkan oelh 1 satuan rumus senyawa elektrolit. Misalnya, untuk NaCl: n = 2, untuk K2SO4: n = 3.
Oleh karena pertambahan sifat koligatif larutan elektrolit sebanding sengan pertambahan jumlah partikel dalam larutan, maka rumus-rumus sidat koligatif untuk larutan elektroit menjadi:
​
∆Tb = Kb x m x i
​
∆Tf = Kf x m x i
​
π = MRT x i
​
i = 1 + (n-1) α
Khusus tekanan uap, penambahan jumlah partikel diperhitungkan pada fraksi mol pelarut dan terlarut.
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​